Seputar Kegiatan Masjid Nusrat Jahan - Semarang

Selasa, 12 Januari 2010

TARBIYAT GABUNGAN DI TLOGOSARI PERERAT TALI SILATURAHMI

An Nur - Semarang, Sabtu 18 April 2009
Menimbang bahwa lokasi rumah-rumah anggota jemaat Semarang saling berjauhan maka dipandang perlu untuk mengadakan suatu tarbiyat / pengajian di rumah-rumah anggota, sekalian silaturahmi antar anggota jemaat yang menggabungkan seluruh badan-badan jemaat di Semarang supaya lebih efektif dan efisien. Selama ini kegiatan tersebut dilaksanakan oleh MKAI Semarang yang terkadang juga dihadiri oleh anggota Ansharullah dan Lajnah Imaillah, namun kali ini secara resmi dilaksanakan dan dihadiri oleh seluruh badan jemaat di Semarang.
Yang mendapat berkah ketempatan pengajian pada Sabtu malam 18 April 2009 ini adalah Bp Karyono yang bertempat tinggal di Jl Gusti Putri, Perumahan Bumi Tlogosari. Beliau adalah seorang anggota Ansharullah yang baru saja pindah dari Manado, Sulawesi Utara.
Pada acara yang dimulai pukul 20.00 wib ini sebagai pembawa acara adalah Mas Abdu Shomad, sedangkan ceramah disampaikan oleh Mubaligh Wilayah Jateng Pantura Bp Muhammad Ahmad. Dalam ceramahnya, beliau membacakan Alquran Surah Ha Mim As-Sajdah / 41 ayat 31 - 36 yang arti dan tafsirnya adalah sebagai berikut :
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami Allah,” kemudian mereka istiqamah, turun kepada mereka malaikat-malaikat, “Janganlah kamu takut, dan jangan pula bersedih; dan berilah kabar suka tentang surga yang telah dijanjikan kepadamu. Kami adalah teman-temanmu di dalam kehidupan dunia dan di akhirat. Dan bagi kamu di dalamnya apa yang diinginkan diri kamu dan bagi kamu di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan dari Tuhan Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS 41 : 31 – 33)
Dalam menerangkan ayat-ayat suci tersebut, beliau menyatakan bahwa orang yang istiqamah atau tetap berpegang teguh pada kebenaran walaupun ada kesulitan-kesulitan atau ujian-ujian seberat apa pun, maka malaikat turun kepadanya dan memberikan kabar-kabar suka supaya keimanannya bertambah kuat dan tidak mudah putus asa. Jadi malaikat turun tidak hanya kepada rasul atau nabi. Dari adanya ujian-ujian keimanan tersebut, Allah akan menyeleksi siapa sajakah di antara mereka yang betul-betul beriman dan siapakah yang hanya ikut-ikutan saja. Sejak di dunia ini juga Allah dan malaikat-Nya akan menolong orang-orang beriman, jadi tidak hanya ketika di akhirat saja. Artinya, surga itu sudah nampak gejala-gejalanya di dunia ini.
Orang-orang suci atau saleh sejak di dunia ini sudah memperoleh nikmat-nikmat surgawi. Nikmat-nikmat itu tersembunyi bagi orang-orang duniawi tetapi dapat dinikmati oleh orang-orang suci atau saleh. Allah akan memberikan nikmat-nikmat surgawi kepada orang-orang yang penuh keteguhan di jalan yang benar atau istiqamah.
Dan, siapakah yang lebih baik pembicaraannya dari pada orang yang mengajak manusia kepada Allah dan beramal saleh serta berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS 41 : 34)
Mengomentari ayat suci ini beliau mengungkapkan bahwa nasehat terbaik di pandangan Allah adalah mengajak manusia ke jalan Allah, yang diistilahkan dengan tabligh. Dengan catatan yang bertabligh tersebut adalah orang yang beramal saleh dan muslim (berserah diri kepada Allah).
Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya, maka tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia. Dan, tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang-orang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang yang mempunyai bagian besar dalam kebaikan. (QS 41 : 35 – 36)
Maksud dari ayat-ayat suci di atas menurut beliau adalah, tolaklah keburukan itu dengan hal yang lebih baik sehingga keburukan tersebut akan luntur. Selama ini Jemaat Ahmadiyah telah mengamalkan ayat tersebut. Dengan semboyan “Love for all hatred for none” yang artinya “Cinta untuk semua tiada kebencian untuk siapa pun juga”. Terhadap berbagai keaniayaan yang dialaminya Jemaat Ahmadiyah tidak pernah melawan dengan kekerasan, melainkan dengan doa yang penuh kekhusyukan kepada Allah swt.
Setelah beliau selesai berceramah, acara dilanjutkan dengan tanya jawab yang cukup banyak hadirin yang mengajukan pertanyaan. Kurang lebih ada enam pertanyaan yang diajukan, baik oleh Khuddam, Anshor, maupun LI. Semua pertanyaan tersebut dijawab beliau dengan jelas dan tegas. Di akhir acara diumumkan bahwa peserta yang hadir sebanyak 33 orang termasuk anak-anak kecil. Suatu jumlah yang cukup banyak untuk ukuran jemaat Semarang. Rencananya, bulan depan acara serupa akan digelar di rumah Bp Shinto Pramono.

Tidak ada komentar: