Seputar Kegiatan Masjid Nusrat Jahan - Semarang

Kamis, 12 November 2009

Silaturahmi Khudam Semarang ke Masjid Ahmadiyah Singaparna

Ahad, 3 May 2009
An Nur - Semarang. Setelah menghadiri undangan rapat di Bogor dan hendak kembali ke Semarang, Khudam Semarang yang diwakili oleh Roy Attaul Djamil (Qaid Daerah), Anton Baskoro (Qaid Cabang) dan saya sendiri (Isyaat), menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke Masjid Baitul Rohim di Singaparna. Didampingi oleh Bapak Ir II Argadiraksa, kami meninjau komplek kuburan yang berada tepat di belakang Masjid, dimana di tempat tersebut baru saja diresmikan Tugu Tasyakur Seabad Khilafat Ahmadiyah. Peresmian ditandai dengan penanda tanganan Tugu Peringatan Tasyakur Seabad Khilafat Ahmadiyah oleh Amir Nasional. Selain tanda tangan Amir Nasional, di sisi lain dari Tugu segiempat tersebut dituliskan sejarah berdirinya Jemaat Singaparna, sejarah Suhada Singaparna, sejarah komplek Masjid Baitul Rohim dan peristiwa menjelang satu abad Khilafat Ahmadiyah.

Adapun detail tulisan di Tugu adalah sebagai berikut:

Jemaat Ahmadiyah Singaparna
· Tahun 1925, Abah Arga tamatan pondok pesantren, membangun mesjid dengan cita-cita mendirikan pesantren di kemudian hari. Gagasan tersebut mendapat restu dan dukungan Uwa/Paman dan Saudara/Saudari beliau agar dapat mengharumkan nama keluarga H. Zakaria.
· Tahun 1937, kelompok Abah Arga dan muridnya yang wahabi menerima khabar bahwa Imam Mahdi telah turun/datang. Sumber dari Tuan Rahmat Ali HAOT di Jakarta.
· Bapak M. Entoy Toyib beserta kawan pentablhigh secara berkala datang debat tentang kebenaran Imam Mahdi (Ada seorang ibu baiat, hanya mengikuti saursepuh, Beliau adalah Eyang Antra- Ibu Abah Arga).
· Sebagai klimaks disepakati diadakan debat puncak antara H. Anwar Sanusi (tokoh Wahabi Singaparna) dengan mubaligh Ahmadiyah Maulana Abdul Wahid dan Maulana Malik Aziz, namun batal karena tokoh Wahabi tidak hadir.
· Absennya H. Anwar Sanusi dianggap mengaku kalah dan setelah itu ajang perdebatan berubah menjadi ajang pendalaman yang diikuti oleh proses baiat (± 40 keluarga).
· Tahun 1940 Cabang Singaparna diresmikan oleh Maulana Rahmat Ali HAOT. Ketua Cabang: Abah Arga Diraksa; Ketua LI: Ibu Jumisah; Ketua Khudam: E..Basar

Kuburan Suhada
Pada awal kemerdekaan, sekelompok orang Islam garis keras mendirikan Darul Islam (DI) yang menghendaki berdirinya negeri Islam menurut versinya, kelompok ini menganggap Jemaat Ahmadiyah dengan keyakinannya, merintangi perjuangan mereka, dan perlu disingkirkan. Keluarga Jemaat yg bermukim di pedesaan basis DI dan tetap teguh mempertahankan keyakinannya, satu-persatu disyahidkan dengan kejam.
· Tahun 1947 di Cukang Kawung Singaparna, ada 6 orang warga Jemaat disyahidkan.
· Thn 1948 di Sangiang Lobang Indihiang, ada 5 orang warga Jemaat disyahidkan.

Komplek Masjid Baitul Rohim
· Komplek ini berdiri diatas tanah milik H. Zakaria yang terdiri dari Mesjid, kuburan keluarga dan lahan bekas bangunan madrasah. Lingkungan ini dibangun dan dipelihara oleh warga jemaat keturunan Abah Arga. Mesjid pertama kali dibangun tahun 1925 dan dihibahkan oleh Abah Arga tahun 1940.
· Lahan kuburan dihibahkan oleh Ibu Jumisah untuk kuburan Jemaat tahun 1985.
· Lahan bekas bangunan madrasah, parkir dan lahan pekarangan sebelah timur mesjid dihibahkan oleh putra/putri dan mantu Abah Arga.

Peristiwa Menjelang Satu Abad Khilafat Ahmadiyah
Pada bulan Juni 2000, dengan Karunia Allah SWT, Bangsa dan Negara Indonesia mendapat kunjungan Yang Mulia Hazrat Khalifatul Masih Rabi R.A. Huzur diterima oleh Presiden dan juga oleh Ketua MPR. Jemaat Ahmadiyah sangat gembira, puas dan bersyukur. Namun dibalik itu kiranya ada hikmah dan rencana Illahi yg khas menjelang abad kedua yang gemilang; “Jemaat Ahmadiyah Indonesia akan lebih besar dari Pakistan” peristiwa tersebut diantaranya adalah:
· Penyerangan dan pengrusakan Kampus Mubarak Parung pada saat Jalsah bulan Juni 2005.
· Ketabahan dan kesabaran warga Jemaat Ahmadiyah Indonesia menghadapi gelombang ancaman pengusiran dan pengrusakan tempat ibadah serta rumah milik Jemaat.
· Tekanan dan rongrongan pada penyelenggaraan MM - Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Singaparna bulan April 2007.
· Perjuangan Bapak Amir dan jajarannya yang gigih dan istikomah dalam mempertahankan eksistensi dan mengorbitkan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
· Berkat program rohani, pertolongan Allah SWT nampak seiring dengan tumbuh berkembangnya opini positif masyarakat Indonesia tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Fajar keagungan kudrat kedua Indonesia mulai menyingsing, akan aku sampaikan tabligh Engkau ke seluruh pelosok dunia.

2 komentar:

khadim madiun mengatakan...

assalamu'alaikum
zindahbad ahmadiyah
wassalam, khadim madiun

Ahmadi mengatakan...

Gak pake Read more c jadinya panjang dech!!!!!!!!!!